REVIEW : ARE YOU READY FOR PHILIP ISLAND DRAMA'S? (YAMAHA)


Wah... gak kerasa udah mau motogp seri Australia. Sudah siap buat drama di Sirkuit Philip Island? Well seperti motogp seri jepang saya yakin di sini akan terjadi drama lagi. Yah sekalipun tidak se-drama di motegi tapi cukup menarik untuk ditunggu. Kenapa saya yakin akan ada drama lagi? Karena masih ada Rossi dan Lorenzo. 

Kenapa memang kalo masih ada Rossi dan Lorenzo? Bukannya mereka sudah tidak mungkin jadi juara dunia? Yahh.. bener sih mereka ngga mungkin jadi juara dunia tapi mereka juga punya gengsi buat jadi runner up. Kenapa? Karena mereka menurut saya sama-sama punya kepentingan untuk membuktikan sebenarnya siapa yang layak dipertahankan oleh Yamaha. Loh kenapa sama Yamaha? Karena suka atau tidak suka, mau cermat atau tidak cermat dari perjalanan selama ini Rossi dan Lorenzo adalah salah dua dari pembalap lainnya yang 'jatuh hati' dengan Yamaha. 

Loh bukannya sebelumnya Rossi pernah membalap sama Aprilia? Bahkan pernah sama Honda dan pernah pengen pensiun sama Ducati. Tapi pada akhirnya Rossi ngga bisa move on dari Yamaha. Maksudnya? Rossi merindukan sosok karakter M1 yang dia bangun semenjak dia baru pertama kali masuk ke Yamaha. Ahh.. ngawur aja kamu kang, masa M1 yang bangun motor Rossi? Kan masih ada Lorenzo juga disana yang ikut mengembangkan M1... Pada akhirnya kita akan ingat bahwa YZR-M1 pernah mendapat julukan sebagai motor yang sangat ramah pada semua pembalap. Bukan motor yang pasti bisa menjadikan juara ya seperti apa yang pernah dikatakan 'Bos' Honda saat Rossi masih bersama Honda. 

YZR-M1 terkenal sebagai motor yang memiliki handling terbaik di balap motogp. Sekalipun dari kecepatan M1 masih sering di bawah Ducati dan Honda namun M1 mampu mengimbangi motor-motor cepat tersebut di sirkuit yang memiliki banyak tikungan. Padahal saat Rossi pertama kali masuk ke Yamaha dia sempat mengatakan M1 sebagai motor 'terliar' yang pernah dia kendarai. Artinya M1 juga pernah mengalami 'masa' sebagai motor yang fokus pada kecepatan. Namun berikutnya bersama dengan Rossi, Yamaha pun mempunya visi yang baru dalam mengembangkan motor. IMHO bagi Rossi membalap bukan melulu harus selalu cepat tapi bagaimana bisa 'menari-nari' bersama motor yang dia kendarai. Lincah, mudah dikendarai namun juga memiliki akselerasi yang cepat. Tak lama kemudian Lorenzo masuk ke Yamaha dan input darinya pun semakin mengukuhkan YZR-M1 sebagai motor yang mungkin semua pembalap tak butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan karakter M1. 

Butuh bukti? Honda dengan mesin V4-nya memang berhasil mengukuhkan diri sebagai motor yang berkarakter powerfull. Cepat namun seringkali tak semua pembalap bisa cepat beradaptasi dengan RCV. Yah tak perlu jauh lah... Karena beberapa waktu lalu pun Pedrosa sempat 'nyeletuk' kalau motor yang saat ini dikembangkan oleh Honda sudah tidak cocok lagi dengan gaya membalapnya dan hanya Marquez yang bisa menguasainya dengan baik. Pun demikian dengan Ducati. Dengan mesin konfigurasi mesin L yang mirip dengan karakter mesin Honda juga memiliki karakter yang bertenaga namun kesulitan dalam handling. Oleh karena itu dulu hanya seorang Casey Stoner yang bisa mengatasi Ducati. Rossi pun gagal total karena karakter Ducati yang jauh berbeda dari M1. Ibarat kata 'anak yang sulit diatur' Rossi pun kesulitan mengatasi karakter motor Ducati. Hingga akhirnya mulai musim kemarin Ducati mengembangkan winglet untuk mengatasi masalah handling Desmosedici. 

Oleh karena itu menurut saya dari 3 seri yang tersisa akan menjadi ajang pembuktian antara Rossi dan Lorenzo. Siapakah sebenarnya yang layak dipertahankan oleh Yamaha? Siapakah yang sebenarnya paling berjasa mengembangkan M1? Jika Lorenzo berhasil maka dia boleh pergi dari Yamaha ke pelukan Ducati dengan kepala tegak. Disana sudah menunggu Stoner yang siap membantu Lorenzo untuk bisa mengatasi 'keliaran' dari Desmosedici. Tentunya Lorenzo akan sangat bergantung pada Stoner karena musim depan winglet sudah dilarang oleh FIM dan Dorna. Jika Rossi yang berhasil maka dia akan menjadi salah seorang 'Legenda' Yamaha sama seperti 'King Kenny'. Seorang yang bersama YZR-M1 berhasil menjelma menjadi seorang 'Legenda Hidup' dan 'Penyihir Hidup'. Kenapa penyihir hidup? Karena suka atau tidak suka ketika Rossi membalap untuk merebut podium seolah menyihir mata semua orang untuk terus memperhatikan gaya membalapnya. 

Well.. masih 2 hari menjelang motogp di Philip Island mari kita tunggu saja kejutan disana. 

Ciaoo... stay safe on the road and keep the brotherhood!!

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.