REVIEW : LOOK BACK AT THE FIRST TIME WITH CBR 150 R (K45)


Kangen sama dashboard ini...
Gak kerasa udah hampir 2 tahun sejak si “Kebo” datang. Masih aja ingat gimana excited-nya waktu lihat “Kebo” pertama kali turun dari mobil delivery dealer. Dalam hati cuma ada kalimat “Akhirnya… motor sport pertama datang juga…”

Yak.. perasaan pertama waktu punya motor berjenis sport fairing seolah seperti bertemu jodoh. Bagi sebagian orang mungkin akan di anggap berlebihan. Namun tidak bagi mereka yang memang menyukai motor jenis ini. Seperti hal-nya mereka yang menyukai motor dengan genre(jenis)nya masing-masing, setiap motor memiliki sisi “kecantikan/kegantengan)” tersendiri. Bisa dari “Look” namun juga bisa dari “Performance”. Bagi mereka yang bike enthusiast sebisa mungkin hilangkan fanatik merk, karena itu justru akan membuat kita kehilangan kesempatan untuk bisa merasakan “kenikmatan” ciri khas masing-masing motor. 

"Kebo" abis senggolan sama mobil nerobos traffic light
Seperti halnya “Kebo”. Bagiku “Kebo” memiliki sisi eksotisnya sendiri. Mungkin dari sisi tampang tidaklah bisa disebut tampan, namun “Kebo” bisa disebut kekar secara body. Urusan tenaga, entah mengapa sejak pertama kali mencoba “Kebo” aku bisa langsung jatuh cinta dengan karakter mesin “Kebo”. Bukan berarti aku tidak menyukai motor selain “Kebo” namun aku hanya bisa jatuh cinta pada raungan mesin “Kebo”. Bagiku seperti bisa merasakan “Oooo.. jadi ini inner beauty yang kamu punya brader?”.

Akhirnya di modif begini dulu biar bisa di ajak kerja...
Well.. Tahun depan hampir genap 3 tahun bersama “Kebo”. Aku berharap, sekalipun nanti aku akan bekerja sembari menuntut ilmu di negeri seberang, aku akan selalu usahakan kondisi “Kebo” bisa tetap terawat dengan baik. Sehingga setiap aku ada kesempatan pulang dari Korea, aku bisa ber-reuni dengan “Kebo”.
You’re my first thing that made me fall in love with sportbike…

Ciaooo.. stay safe on the road and keep the brotherhood bro..

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.